Sabtu, 17 Januari 2015

:(

Ya Allah, Izinkan hamba  bisa masuk PTN yang hamba mau ..

Mudahkanlah rezeki untuk orang tuaku .
bingung banget gini lah ..
masuk PTN Mana ?
sedangkan yang diminati cuman UNPAD
tapi gaboleh jauh jauh kuliahya ...
terus gimana ?
Kasih UANG yang banyak Ya Allah buat orangtuaku ..

Aku harus gimana??????????????????????????????????????????
Kabulin Sih Ya ALLAH Muna kuliah di UNPAD Jurusan FARMASI/PERPAJAKAN
Kasih uang yang banyak buat Orangtuaku :(
soalnya aku keterbatasan biaya :(









Pernikahan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra

Pernikahan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra

Salah satu kisah favorit saya adalah Pernikahan Ali dengan Fatimah Az Zahra. Saya hampir selalu berair mata  ketika membacanya..
Pernikahan antara dua manusia suci ini berlangsung pada tahun kedua Hijriyah.6 Semua syarat pernikahan putri Nabi saw telah terpenuhi. Banyak orang yang berniat mengambil Fatimah as sebagai istrinya dan menjadikannya sebagai bagian dari keutamaan mereka. Dengan berbagai cara, mereka ungkapkan keinginan mereka kepada Nabi saw. Abu Bakar dan Umar mengedepankan persahabatan mereka dengan Nabi saw dan menyebutkan keutamaan mereka untuk mengambil hati beliau. Namun, Nabi saw menolak lamaran mereka.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa setelah lamaran mereka ditolak Nabi saw, mereka datang menemui Ali  dan mendorong beliau untuk melamar Fatimah. Dalam riwayat lain dikatakan bahwa yang mendorong Ali untuk melamar putri Nabi saw adalah Sa’ad bin Muadz.
Riwayat lain menyebutkan bahwa Nabi saw sendiri yang menanyakan kepada Ali tentang niatnya untuk menikah dengan Fatimahdan menjelaskan tugas yang diembannya dari Jibril untuk menikahkannya dengan putrinya. Namun, dalam riwayat lain, demikian disebutkan:
Ali pergi sendiri menghadap Nabi saw untuk melamar Fatimah. Ia sangat malu untuk mengutarakan niatnya hingga Nabi saw dengan raut muka gembira bertanya kepadanya, “Untuk apa kau datang? Sepertinya kau datang untuk melamar Fatimah?”
“Benar wahai Rasulullah!”
“Sebelum kau, banyak orang telah datang kepadaku dengan niat sama. Tapi setiap kali aku berunding dengan Fatimah, ia tidak menjawab lamaran mereka. Aku pun ridha dengan apa yang diridhai olehnya. Tunggulah sebentar supaya aku memberitahu Fatimah tentang niatmu.”
Nabi saw datang menemui putrinya dan berkata kepadanya, “Anakku, Ali anak pamanku datang melamarmu. Dia bukan orang asing bagimu dan kau sudah tahu keutamaannya. Ia ingin menjadikanmu sebagai istrinya. Apa pendapatmu?”
“Wahai Rasulullah, engkau lebih berhak untuk memberi pendapat.”
“Anakku, sesunguhnya Allah telah mengizinkanmu menikah dengannya.”
Sambil tersenyum gembira, Fatimah berkata, “Aku ridha dengan apa yang diridahi oleh Allah dan Rasul-Nya.” (Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Fatimah as berkata, “Aku rela Allah sebagai Tuhanku dan ayahku sebagai Nabiku dan putra pamanku sebagai suamiku.”)
Nabi saw lalu datang menemui Ali dan mengabarkan persetujuan putrinya. Beliau bertanya, “Wahai Ali, putriku setuju untuk menikah denganmu. Mahar apa yang hendak kau berikan kepadanya?”
Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu wahai Rasulullah, engkau sendiri tahu keadaan hidupku. Semua hartaku hanyalah sebilah pedang, baju besi dan seekor unta.”
Wahai Ali, pedangmu akan kau gunakan untuk berjihad dan untamu akan kau gunakan untuk mengambil air dan mengangkut barang. Karena itu, juallah baju besimu.”
Ali lalu pergi menjual baju besi yang merupakan ghanimah dari perang Badar seharga 380 atau 500 Dirham11 dan menyerahkan uangnya kepada Nabi saw. Beliau membaginya menjadi tiga bagian:
1. Sepertiga untuk membeli perlengkapan rumah.
2. Sepertiga untuk minyak wangi.
3. Sisanya beliau serahkan kepada Ummu Salamah sebagai amanat.
Menjelang malam pernikahan, beliau menghadiahkannya kepada Imam Ali as hingga ia bisa menyiapkan walimah pernikahan.
Nabi saw menyuruh sebagian sahabatnya untuk menyiapkan perlengkapan rumah putri tercintanya. Ada beberapa versi tentang nama-nama para sahabat yang disuruh Nabi saw untuk membeli perkakas rumah Fatimah. Mungkin beliau menyerahkan urusan alat-alat rumah kepada ahlinya.
Mereka yang sebelumnya datang melamar Fatimah dan ditolak oleh Nabi saw, kembali datang menemui beliau dan berkata, “Kenapa Anda menikahkan Fatimah dengan Ali dengan mahar sedikit.” Beliau menjawab, “Bukan aku yang menikahkan mereka. Tapi Allah-lah yang menikahkan mereka di malam mi`raj di dekat Shidratul Muntaha. Aku manusia seperti kalian. Aku menikah dengan wanita di antara kalian dan aku nikahkan putriku dengan kalian. Tapi, aku tidak dapat mengambil keputusan berkaitan dengan Fatimah, karena perintah pernikahannya datang dari langit.”
Banyak orang yang memiliki pikiran Jahiliyah Pada waktu itu, tanpa melihat kelayakan-kelayakan menantu Nabi saw, para wanita Quraisy mencela Fatimah karena ia menikah dengan lelaki miskin. Fatimah as datang menghadap Nabi saw sambil menangis dan mengadukan ucapan mereka kepada ayahnya. Beliau bersabda, “Wahai Fatimah, apakah kau tidak ridha aku nikahkan kau dengan orang yang lebih dahulu masuk Islam, paling berilmu dan paling bijak? Fatimah menjawab, “Aku ridha dengan apa yang diridhai Allah dan rasulnya.”
Barangkali Fatimah as tidak mengetahui lamaran Abdurrahman bin Auf dan Utsman bin Affan yang datang melamarnya dengan motivasi tertentu. Anas bin Malik berkata, “Suatu hari, Abdurrahman bin Auf dan Utsman bin Affan yang lebih terkenal di antara sahabat, datang ke rumah Rasulullah saw. Abdurrahman berkata kepada beliau, “Wahai Nabi, nikahkanlah putrimu denganku! Aku akan memberinya mahar seratus unta hitam bermata biru dan semuanya adalah unta Mesir yang sedang hamil. Selain itu, aku akan tambahkan sepuluh ribu Dinar.” Utsman berkata, “Akupun siap memberi sejumlah itu. Lagi pula, aku lebih dahulu masuk Islam ketimbang Abdurrahman.” Tapi Rasulullah saw menolak lamaran mereka.
Kekuasaan tidak akan kekal bagi siapapun
Tidak bagi Kaisar dan tidak bagi Kisra2
Di hadapan para penduduk Madinah dan para pembesar Quraisy, setelah memanjatkan puja dan puji kepada Allah SWT, Rasulullah saw membaca akad nikah dan berkata, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkanku untuk menikahkan putriku Fatimah as dengan saudaraku dan anak pamanku Ali bin Abi Thalib…”
Kemudian beliau duduk dan berkata kepada Ali, “Wahai Ali, bangkit dan bacalah khotbah nikahmu.” Ali menjawab, “Wahai Rasulullah, bagaimana aku berkhotbah di hadapanmu?” Beliau menjawab, “Jibril memerintahkanku untuk meyuruhmu membaca khotbah nikah.”
Ali lalu berdiri dan setelah memuji Allah dan mengucapkan salam atas Rasul saw, beliau mengakhiri khotbahnnya dengan berkata, “Menikah adalah hal yang diperintahkan Allah dan diizinkan oleh-Nya. Majlis ini adalah majlis yang dilangsungkan atas perintah-Nya dan diridhai oleh-Nya. Sekarang ini, Muhammad bin Abdullah telah menikahkan putrinya Fatimah denganku dengan mahar empat ratus Dinar. Saksikanlah bahwa aku rela dengan akad ini. Mintalah kalian kesaksian dari Rasulullah!”
Hadirin lalu menanyakan kesaksian Rasulullah saw. Beliau mengiyakan ucapan Ali  dan menyebutnya sebagai menantu yang pantas. Para hadirin lalu mengucapkan selamat kepada Ali . Majlis pernikahan itu diakhiri dengan jamuan kurma.
Setiap kali Rasulullah saw berduaan dengan Imam Ali as, beliau selalu berkata, “Istrimu sungguh rupawan dan baik. Berbahagialah engkau, karena kau telah kunikahkan dengan penghulu wanita semesta.”
Hampir sebulan telah berlalu dari masa pembelian peralatan rumah. Meskipun Imam Ali as selalu shalat dengan Nabi saw dan bertemu dengan beliau, tapi masalah pernikahannya tidak pernah dibicarakan.
Dari satu sisi, para wanita Quraisy selalu datang menemui Fatimah as dan berkata kepadanya bahwa ia dinikahkan dengan seorang lelaki yang tidak memiliki apapun. Sayyidah Fatimah as menghadap ayahnya dan mengadukan ucapan mereka kepada beliau.
Sebagai jawaban pengaduan putrinya, Nabi saw selalu memuji Ali  sebagai manusia mulia dan sahabat setianya yang selalu diridahi Allah. Ali yang menginginkan untuk memulai hidup barunya, merasa malu untuk mengutarakan niatnya kepada Nabi saw. Hingga pada suatu hari, Aqil datang menemu saudaranya dan berkata kepadanya, “Saudaraku, tidak ada yang lebih menggembiranku dari pernikahanmu dengan Fatimah. Kenapa kau tidak meminta dari Rasul untuk mengirimkan putrinya ke rumahmu?”
“Demi Allah, akupun menghendaki hal ini, tapi aku malu terhadap Nabi,” jawab Ali.
“Mari kita pergi menemui beliau dan membicarakan masalah ini. “
Mereka berdua lalu pergi menghadap Nabi saw. Ummu Salamah dan istri-istri Nabi mengetahui masalah Ali dan meminta kepadanya supaya mereka yang menghadap Nabi saw.
Para istri Nabi datang berombongan menemui beliau dan berkata kepadanya, “Kami datang menemui Anda untuk suatu hal yang akan membuat Khadijah gembira bila ia masih hidup.”
Nama Khadijah membuat Nabi saw terharu dan melinangkan air mata. Mengingat istri dan penolong setianya, beliau berkata, “Siapa yang dapat menyerupai Khadijah? Ketika tidak ada orang yang mempercayai ucapanku, ia mendukungku dan menyerahkan hartanya demi tegaknya agama Allah. Maka itu, Allah akan memberinya ganjaran rumah dari zamrud di surga.”
Ummu Salamah berkata, “Ayah dan ibu kami menjadi tebusanmu wahai Rasulullah! Semua apa yang Anda katakan tentang Khadijah benar. Ali datang dan ingin membawa istrinya ke rumahnya.”
“Kenapa ia sendiri tidak meminta dariku?”
“Ia malu untuk mengutarakan niatnya kepada Anda. “
Rasulullah saw lalu menyuruh Ummu Aiman untuk membawa Ali datang menghadapnya. Ali datang sambil menundukkan kepala karena malu dan mengucapkan salam kepada Rasul. Beliau menjawab salamnya dan berkata, “Apakah kau ingin membawa Fatimah ke rumahmu?”
“Ya wahai Rasulullah. “
“Malam ini atau besok malam, Fatimah akan kubawa ke rumahmu,” sabda Rasul.
Ali gembira mendengar jawaban Rasul. Kabar ini lalu tersebar di Madinah. Haritsah bin Numan yang tahu keadaan ekonomi Ali, datang menemui Rasul saw dan menghadiahkan rumahnya yang tidak jauh dari rumah beliau. Beliau lalu mendoakan kebaikan untuknya. Tentunya, ini berkaitan dengan awal pernikahan dua manusia mulia ini, karena nantinya rumah mereka pindah dekat masjid Nabi.
Ali lalu menyebar kerikil dan pasir di lantai rumahnya, menggantungkan kayu untuk meletakkan pakaian dan menghamparkan kulit kambing serta sebuah bantal sebagai sandaran duduk. Dengan ini, Ali siap menyambut kedatangan istrinya di rumahnya.
Rasululllah saw berkata kepada Ali , “Kita harus mengadakan walimah, karena banyak kebaikan di dalamnya dan Allah menyukainya. Aku sediakan daging dan roti, sedangkan kau menyiapkan korma dan minyaknya.”
Begitu mendengar kabar, Saad bin Muadz menghadiahkan seekor kambing untuk menjamu para tamu. Setelah semuanya siap, Rasulullah saw menyingsingkan lengan bajunya, membelah-belah kurma dan melumurinya dengan minyak. Beliau bersabda kepada Ali, “Pergilah ke masjid dan undanglah siapa yang kau kehendaki.”
Ali pergi ke masjid dan melihat masjid penuh dengan orang. Ia merasa malu untuk mengundang sebagian orang dan tidak mengundang yang lain. Ia naik mimbar dan berkata, “Pergilah kalian ke majlis walimah Fatimah as dan penuhilah undangannya.”
Orang-orang datang berombongan ke rumah Ali. Beliau merasa malu karena hanya sedikit makanan yang tersedia. Rasulullah saw memahami masalah Ali dan bersabda kepadanya, “Wahai Ali, aku telah berdoa kepada Allah untuk memberkati walimah ini. Cuma karena rumah ini kecil, katakan kepada mereka untuk datang bergantian sepuluh orang.”
Ali as berkata, “Semua orang datang dan mendoakan kebaikan bagi kami, namun makanan masih tersisa.” Rasulullah saw lalu meminta sebuah wadah, lalu mengisinya dengan makanan dan mengirimkannya ke rumah para tetangga. Beliau menyisakan makanan dan menaruhnya di sebuah wadah sendiri dan bersabda bahwa makanan ini khusus untuk Fatimah dan Ali .
Kemudian Rasulullah saw menyuruh Ummu Salamah membawa Fatimah as menemuinya. Ummu Salamah berkata, “Aku membawa Fatimah menghadap ayahnya sementara wajahnya berkeringat karena malu terhadap Rasul saw.. Beliau bersabda, “Semoga Allah menyelamatkanmu dari ketergelinciran dunia dan akhirat.” Ketika Fatimah duduk menghadap ayahnya, beliau menyingkapkan cadar dari wajahnya hingga Ali melihatnya.
Rasulullah saw menyiapkan sehelai pakaian putih untuk putrinya. Di malam pernikahan, seorang pengemis datang ke pintu rumah Ali dan meminta pakaian lama yang tak terpakai. Sayyidah Fatimah berniat memberikan pakaian lamanya, tapi ia teringat ayat Alquran yang mengatakan: “Kalian tidak akan mendapatkan kebaikan kecuali kalian berikan apa yang kalian cintai.” Beliau lalu memberikan pakaian hadiah dari ayahnya kepada pengemis itu. Sebagai balasannya, Allah memberikan pakaian dari surga kepada Fatimah.
Rasulullah saw yang mengawasi jalannya pernikahan, menaruh kain di punggung hewan tunggangannya dan menyuruh para wanita Muhajirin dan Anshar serta putri-putri Abdul Muthallib mengiringi Fatimah dan menampakkan kegembiraan mereka. Beliau meminta mereka bertakbir dan bersyukur kepada Allah. Kendali kuda beliau serahkan kepada Salman sedangkan Hamzah, Aqil, Jafar dan para lelaki bani Hasyim berjalan di belakang kuda. Ummu Salamah bersyair,
“Wahai para wanita, majulah kalian dengan pertolongan Allah dan bersyukurlah kepada-Nya di semua keadaan.
Ingatlah nikmat Allah yang telah menghapus keburukan dan menggantikannnya dengan kebaikan. Kita telah keluar dari kesesatan dan mendapatkan petunjuk. Bersama kami, iringlah wanita terbaik semesta, putri manusia yang dimuliakan Allah dengan wahyu dan risalah.”
Aisyah melantunkan syair ini:
“Puja dan puji kepada Allah atas segala nikmatnya,
Bawalah Fatimah, wanita yang telah disucikan oleh Allah.”
Sedangkan Hafshah bersyair:
“Fatimah wanita terbaik semesta yang rupawan bak bulan
Allah telah meninggikan derajatmu melebihi manusia-manusia lain
Allah telah menjadikanmu istri pemuda terbaik, yaitu Ali.
Maka, wahai para wanita, iringlah dia, karena ia adalah wanita mulia dan putri manusia agung.”
Muadzah, ibu Saad bin Muadz bersyair demikian:
“Aku katakan suatu hal yang mengandung kebenaran dan kebaikan. Muhammad adalah manusia terbaik yang tidak sesat dan tidak takabur. Berkat dia, kami temukan jalan lurus. Semoga Allah memberinya ganjaran terbaik.  Kami mengiringi putri Nabi yang memiliki kesempurnaan. Aku tidak melihat yang setara dengannya.”
Ketika para pengiring melantunkan syair-syair ini, mereka mengulang bait pertama dan masuk rumah sambil bertakbir. Diriwayatkan dari Shadiq bahwa ketika Fatimah as diantar ke rumah suaminya, Jibril, Mikail dan Israfil turun ke bumi beserta tujuh puluh dua ribu malaikat. Jibril memegang tali kendali kuda Nabi saw dan Israfil mengiringi di tengah rombongan dan Mikail mengikuti dari belakang. Sementara malaikat yang lain bertakbir. Sepertinya sunah bertakbir di acara pernikahan dimulai sejak saat itu.
Setelah pengantin wanita diantar ke rumah suaminya, orang-orang pergi meningggalkan rumah Ali dan hanya Asma binti Umais yang tinggal di sana. Ketika Nabi saw memintanya pergi, ia menjawab, “Kalau Anda izinkan, saya akan tinggal di samping Fatimah. Karena menjelang wafat, Khadijah menangis. Saat saya menanyakan sebabnya, ia berkata, “Aku tidak menangis karena mati. Tapi setiap wanita akan membutuhkan wanita lain di sampingnya saat ia menikah untuk memenuhi keperluannya dan menjaga rahasianya. Aku khawatir tidak ada yang menemani Fatimah ketika ia menikah nanti.” Saya berkata, “Saya berjanji bila saya masih hidup waktu Fatimah menikah, saya akan mendampinginya dan menggantikan kedudukan Anda.” Nabi saw menangis dan bersabda, “Apakah untuk ini kau hendak tinggal di sini?” Saat aku mengiyakan, beliau mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Nabi saw mendudukkan Ali dan Fatimah di sampingnya. Beliau meletakkan tangan Fatimah di atas tangan Ali dan bersabda, “Wahai Abul Hasan, ini adalah amanat Allah dan amanat Rasul-Nya di sisimu. Ingatlah Allah dan perhatikan cintaku terhadapnya.”
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa beliau bersabda, “Wahai Ali, Fatimah adalah istri terbaik. Wahai Fatimah, Ali adalah suami terbaik.”
Beliau lalu meminta wadah air dan meminum airnya untuk bertabaruk. Beliau lalu memberikannya kepada Ali dan Fatimah dan menyuruh mereka meminum airnya. Beliau lalu mengambil sisa air dan mencipratkannya ke wajah dan dada Ali dan Fatimah sambil membaca ayat: “Innama yuridullahu an yudzhiba `ankumur rijsa ahlal bait…”. Beliau lalu berdoa, “Ya Allah, Engkau tdak utus seorang nabi kecuali Kau berikan ia keturunan. Ya Allah, jadikanlah keturunanku dari Ali dan Fatimah!” Setelah itu, beliau keluar dari rumah.
Hal yg mengharukan buat saya:
* Ali sangat miskin, namun berjiwa yg amat besar.
Ketika Abu Bakar, Umar, dan Ustman melamar putri nabi, ia mendoakan mereka, tahu bahwa mereka lebih mulia dan pantas untuk Fatimah. Meski ia sangat mencintai Fatimah…
* Fatimah adalah wanita terbaik.
Ia mendulukan ridha Allah dan Rasul atas apapun, walau dalam hati ia juga mencintai Ali.
* Ali dan Fatimah orang yg sangat pemalu..
* Terutama yg membuat saya menangis adalah Allah yang menikahkan mereka, di Sidhratul Muntaha.
pada saat pengiringan, 72000 malaikat menyaksikan. Tiga malaikat utama juga turun.. SubhanaLlah, sulit saya bayangkan agungnya, karena Allah sendiri yg menikahkan..
* Walaupun Abu Bakar, Umar, dan Ustman dan sahabat utama lain melamar putrinya, tetapi Rasul menolak karena Fatimah tidak ridha. Selayaknya para orang tua juga menanyakan terlebih dulu kerelaan anaknya saat mau menikahkan mereka..
Kalau anda menilai ini syiah, Wallahu alam, yang jelas insyaAllah saya pengikut sunnah. Kalo ada yg krg stuju tinggal aja, kalo ada baiknya, itu hikmah dari Allah..

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI SELKESI ALAM

                    



                     

SITI MUNAWAROH
XII IPA 2
SMAN 1 BUKIT KEMUNING



SIMULASI SELEKSI ALAM



A.TUJUAN        : Memahami proses seleksi alam melalui simulasi
B.    LANDASAN TEORI    :
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Atau dapat juga di artikan proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:
Ø  Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
Ø  Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
Ø  Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.

Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya.
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu. Kedua, seleksi pemutus(disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata).. Ketiga, seleksi pemantap(stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Hal ini dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki sifat yang sama.
Kasus khusus seleksi alam adalah seleksi seksual, yang merupakan seleksi untuk sifat-sifat yang meningkatkan keberhasilan perkawinan dengan meningkatkan daya tarik suatu organisme. Evolusi memengaruhi setiap aspek dari bentuk dan perilaku organisme. Yang paling terlihat adalah adaptasi perilaku dan fisik yang diakibatkan oleh seleksi alam. Adaptasi-adaptasi ini meningkatkan kebugaran dengan membantu aktivitas seperti menemukan makanan, menghindari predator, dan menarik lawan jenis. Organisme juga dapat merespon terhadap seleksi dengan berkooperasi satu sama lainnya, biasanya dengan saling membantu dalam simbiosis. Dalam jangka waktu yang lama, evolusi menghasilkan spesies yang baru melalui pemisahan populasi leluhur organisme menjadi kelompok baru yang tidak akan bercampur kawin.
Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan oleh kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus menerus yang diikuti oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap lingkungannya.  Proses ini dapat menyebabkan penambahan ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa seleksi alam adalah salah satu faktor pendorong terjadinya evolusi (teori darwinisme). Maka dari itu kami melakukan praktik simulasi seleksi alam ini untuk mengetahui proses seleksi alam beserata factor yang mempengaruhinya sebagai salah satu proses pembelajaran mengenai materi tentang ‘Evolusi’.

C.   ALAT & BAHAN    :
1)     Kertas warna dengan ukuran 1 cm x 1 cm warna merah, kuning, hijau, hitam 100 buah
2)    Wadah dari plastik
3)   Stopwatch

D.CARA KERJA                  :
1)     Masukkan semua kertas warna dalam wadah
2)    Aduklah hingga semua merata
3)    Carilah tempat di luar kelas yang berumput dengan luas 1m x 1m
4)    Tebarlah secara merata pada tanah berumput tersebut
5)    Mintalah salah seorang temanmu untuk memunguti tersebut dalam waktu 1 menit
6)    Hitung yang terambil dan catat dalam tabel pengamatan
7)     Ulangi langkah-langkah diatas (4,5,6) sebanyak tiga kali

E.    HASIL PENGAMATAN :
*Percobaan 1
Perincian Data
Warna Kertas
Merah
Kuning
Hijau
Hitam
1.     Jumlah sebelum ditaburkan
100
100
100
100
2.     Jumlah yang terambil kembali
34
40
32
32
3.     Selisih antara jumlah sebelum ditaburkan dan jumlah selisih yang terambil kembali
66
60
68
68
*Percobaan 2
Perincian Data
Warna Kertas
Merah
Kuning
Hijau
Hitam
1.     Jumlah sebelum ditaburkan
100
100
100
100
2.     Jumlah yang terambil kembali
34
34
26
12
3.     Selisih antara jumlah sebelum ditaburkan dan jumlah selisih yang terambil kembali
66
66
74
88
*Percobaan 3
Perincian Data
Warna Kertas
Merah
Kuning
Hijau
Hitam
1.     Jumlah sebelum ditaburkan
100
100
100
100
2.     Jumlah yang terambil kembali
31
29
35
25
3.     Selisih antara jumlah sebelum ditaburkan dan jumlah selisih yang terambil kembali
69
71
65
75
F.     PEMBAHASAN & KESIMPULAN      :
1)     Warna apa yang banyak terambil ? Mengapa?
ð Dari data yang saya peroleh, warna kertas  kuninglah yang mempunyai nominasi terbesar dalam pengambilan melalui simulasi seleksi alam.

Faktor yang mempengaruhi warna kertas paling banyak atau paling sedikit terambil adalah:
=> Faktor adaptasi lingkungan, warna kertas yang mirip dengan lingkungannnya tidak mudah untuk ditemukan oleh predator dan sebaliknya. Pada percobaan ini warna kuning banyak terambil karena warna kuning paling jelas terlihat pada daerah persebarannya, sedangkan warna hijau hampir sama dan warna coklat yaitu warna yang paling gelap semakin tidak nampak karena sewarna dengan tanah (lingkungannya).
=> Faktor persebaran, potongan kertas yang persebarannya tidak merata dapat memudahkan predator untuk menemukannya dan sebaliknya.
=>
Factor predator, kejelian predator saat mencari mengambil potongan kertas juga dapat mempengaruhi.

2)    Warna apa yang banyak tertinggal atau tidak terambil ? Mengapa?
ð  Dari data yang saya peroleh, warna kertas  kuninglah yang mempunyai nominasi terkecil dalam pengambilan melalui simulasi seleksi alam.

Faktor yang mempengaruhi warna kertas paling banyak atau paling sedikit terambil adalah:
=>
Faktor adaptasi lingkungan, warna kertas yang mirip dengan lingkungannnya tidak mudah untuk ditemukan oleh predator dan sebaliknya. Pada percobaan ini warna kuning banyak terambil karena warna kuning paling jelas terlihat pada daerah persebarannya, sedangkan warna hijau hampir sama dan warna coklat yaitu warna yang paling gelap semakin tidak nampak karena sewarna dengan tanah (lingkungannya).
=> Faktor persebaran, potongan kertas yang persebarannya tidak merata dapat memudahkan predator untuk menemukannya dan sebaliknya.
=>
Factor predator, kejelian predator saat mencari mengambil potongan kertas juga dapat mempengaruhi.

3)    Apakah warna tubuh / bulu hewan dapat digunakan sebagai alat untuk beradaptasi ?
ð  Ya, Adaptasi morfologi berupa penyesuaian tubuh hewan seperti ukuran dan bentuk gigi, penutup tubuh, dan alat gerak hewan. Gigi disesuaikan dengan jenis makanannya, sehingga gigi hewan pemakan daging berbeda dengan hewan pemakan tumbuhan. Penutup tubuh seperti rambut, duri, sisik, dan bulu yang tumbuh dari kulit disesuaikan dengan kondisi lingkungannya sehingga dapat membantu hewan untuk tetap bertahan hidup. 

4)    Berikan kesimpulan tentang percobaan yang anda lakukan !

ð  Dari eksperimen yang saya peroleh, penelitian saya berhubungan dengan teori evolusi Darwin yaitu proses seleksi alam. Ya sangat berhubungan dengan populasi Biston Betularia (ngengat hitam), karena faktor utama yang mempengaruhi adanya proses seleksi alam adalah ekosistem yang ditempti oleh makhluk hidup itu sendiri, mereka akan terseleksi apabila mereka tidak memiliki sifat-sifat yang dapat dipertahankan begitu juga sebaliknya mereka akan bertahan hidup apabila dapat beradaptasi terhadap lingkungannya.

By :
Free Blog Templates